Ninja

Selasa, 23 November 2010

Kasus Indonesia-Malaysia, Komisi I DPR Simpulkan Ada Barter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi I DPR menyimpulkan penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh petugas patroli Malaysia terjadi di perairan Indonesia. Atas dasar itu pemerintah tidak sepatutnya mengambil kebijakan diplomasi tukar menukar dengan Malaysia.

Wakil Ketua Komisi I dari PDIP, Tb Hasanudin, mengutarakan kesimpulan itu usai mendengarkan penjelasan dari tiga petugas KKP yang ditangkap Malaysia pekan lalu. ‘’Kami yakin bahwa penangkapan sah terjadi di wilayah Indonesia, dan semestinya pemerintah membuat kebijakan yang mendukung negara,’’ ujar Hasanudin, Selasa (24/8), di Gedung DPR.

Keyakinan Komisi I DPR menguat karena berdasarkan keterangan tiga petugas KKP, mereka ditangkap di perairan yang hanya berjarak 30 menit dari daratan Indonesia. Komisi I juga menyimpulkan kalau pemerintah sengaja bersikap lemah terhadap Malaysia dengan bukti bahwa Konjen RI untuk wilayah Johor baru menemui ketiga petugas KKP 48 jam setelah penangkapan.

Hasanudin mengatakan, itu bukti kalau Indonesia tidak mampu berdiplomasi hingga melakukan politik tukar menukar petugas Indonesia yang hanya menjalankan tugasnya dengan tujuh nelayan Malaysia yang mencuri ikan dari perairan Indonesia.



‘’Ada kesan pelepasan ketujuh nelayan pun sesuai permintaan,’’ kata Hasanudin. Ia menambahkan, terdapat kesan kalau petugas KKP baru dilepas setelah Malaysia meminta ketujuh nelayannya dilepas. Rencananya besok, pada pukul 10.00 WIB, Komisi I DPR akan mendengarkan penjelasan dari Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.

Komisi I DPR, tegas Hasanudin, hendak mencari tahu alasan Indonesia mengambil kebijakan tukar menukar yang dianggap melemahkan derajat dan harkat bangsa.

Dalam kesaksiannya di hadapan Komisi I DPR, ketiga petugas KKP menjelaskan kalau mulanya mereka sudah akan membawa ke Indonesia beberapa kapal nelayan Malaysia yang kedapatan memasuki perairan Indonesia. Setelah berjalan 30 menit tiba-tiba mereka melihat kapal patroli Malaysia mendekat, petugas KKP berusaha menjauh namun mereka mengaku dikejar. Saat itu Sevo Grevo Wewengkang, petugas KKP, mendengar dua suara tembakan. Mereka terpaksa berhenti sebab merasa takut.

Sevo dan dua rekannya lantas digiring ke kapal patroli untuk dibawa ke Johor. Di sana mereka diikat sebelumnya akhirnya ditahan. Sevo mengatakan, ia dan teman-temannya tidak terlalu banyak ditanya petugas Malaysia. Ketika ditahan mereka tidak diminta mengenakan baju tahanan, seperti rumor yang beredar. Mereka hanya diminta bertelanjang dada selaiknya tahanan lain di polres.

Senin, 22 November 2010

hanya mimpi yang bisa d beli skrng ini

Mimpi Yang Terbeli

Berjalan disitu . . . . . . dipusat pertokoan
Melihat barang-barang yang jenisnya beraneka ragam
Cari apa di sana . . . . . pasti tersedia
Asal uang dikantong cukup tentu tak ada soal
Aku ingin membeli . . . . kamu ingin membeli
Kita ingin membeli . . . . semua orang ingin membeli
Apa yang dibeli . . . .. . mimpi yang terbeli
Sebab harga barang tinggi tiada pilihan selain mencuri
Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli . . . . .
Sampai nanti sampai habis terjual harga diri . . . . .
Sampai kapan harga-harga itu melambung tinggi . . ..
Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi . . . .
Segala produksi ada disini
Menggoda kita untuk memilikki
Hari-hari kita berisi hasutan
Hingga kita tak tahu diri sendiri ... hey ...hey ...hey
Melihat anak kecil . . . . mencuri mainan
Yang harganya tak terjangkau oleh bapaknya yang maling


Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . . ibu . . . . . . . . . . . . .
Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas . . . . . . . . . . . . . . .
Ibu . . . . . . . . . . . . . ibu . . . . . . . . . . . . .



Mereka Ada Di Jalan

Pukul tiga sore hari dijalan yang belum jadi
Aku melihat anak-anak kecil telanjang dada
Telanjang kaki asyik mengejar bola
Kuhampiri kudekati lalu duduk ditanah
Yang lebih tinggi
Agar lebih jelas lihat dan rasakan
Semangat mereka keringat mereka
Dalam memenangkan permainan
Ramang kecil Kadir kecil
Menggiring bola dijalanan
Ruly kecil Riky kecil
Lika-liku jebolkan gawang
Tiang gawang puing-puing
Sisa bangunan yang tergusur
Tanah lapang hanya tinggal cerita
Yang nampak mata hanya para pembual saja
Anak kota tak mampu beli sepatu
Anak kota tak punya tanah lapang
Sepak bola menjadi barang yang mahal
Milik mereka yang punya uang saja
Dan sementara kita disini
Di jalan ini
Bola kaki dari plastik
Ditendang mampir ke langit
Pecahlah sudah kaca jendela hati
Sebab terkena bola tentu bukan salah mereka
Rony kecil Hery kecil
Gaya samba sodorkan bola
Nobon kecil Juki kecil
Jegal lawan amankan gawang
Cipto kecil Iswadi kecil
Tak tik tik tak terinjak paku
Yudo kecil Paslah kecil
Terkam bola jatuh menangis